Rss

Jumat, 22 November 2013

PENGOLAHAN DAN PENANGANAN LIMBAH

PENGOLAHAN DAN PENANGANAN LIMBAH

PENGOLAHAN DAN PENANGANAN LIMBAH

Penanganan limbah yang baik akan menjamin kenyamanan bagi semua orang. Dipandang dari sudut sanitasi, penanganan limbah yang baik akan :
  1. Menjamin tempat tinggal / tempat kerja yang bersih
  2. Mencegah timbulnya pencemaran lingkungan
  3. Mencegah berkembangbiaknya hama penyakit dan vektor penyakit
Usaha untuk mengurangi dan menanggulangi pencemaran lingkungan meliputi  2 cara pokok, yaitu :
  1. Pengendalian non teknis, yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundang-undangan yang dapat merencanakan, mengatur, mengawasi  segala bentuk kegiatan industri dan bersifat mengikat sehingga dapat memberi sanksi hukum pagi pelanggarnya.
  2. Pengendalian teknis, yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara-cara yang berkaitan dengan proses produksi seperti perlu tidaknya mengganti proses, mengganti sumber energi/bahan bakar, instalasi pengolah limbah atau menambah alat yang lebih modern /canggih. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah :
    1. Mengutamakan keselamatan manusia
    2. Teknologinya harus sudah dikuasai dengan baik
    3. Secara teknis dan ekonomis dapat dipertanggungjawabkan.

  1. A.   PENANGANAN LIMBAH PADAT
Limbah padat dapat dihasilkan dari industri, rumah tangga, rumah sakit, hotel, pusat perdagangan/restoran maupun  pertanian/peternakan.  Penanganan limbah padat melalui beberapa tahapan, yaitu :
  1. Penampungan dalam bak sampah
  2. Pengumpulan sampah
  3. Pengangkutan
  4. Pembuangan di TPA.
Sampah yang sudah berada di TPA akan mengalami berbagai macam perlakuan, seperti menjadi bahan makanan bagi sapi / ternak yang digembala di TPA, di sortir oleh pemulung, atau diolah menjadi pupuk kompos.

  1. A.   Berikut ini beberapa metode penanganan limbah organik padat :

  1. 1.    Composting, yaitu penanganan limbah organik menjadi kompos yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk melalui proses fermentasi. Bahan baku untuk membuat kompos adalah sampah kering maupun hijau dari sisa tanaman, sisa makanan, kotoran hewan, sisa bahan makanan dll. Dalam proses pembuatan kompos ini bahan baku akan mengalami dekomposisi / penguraian oleh mikroorganisme.
Proses sederhana pengomposan berlangsung secara anaerob yang sering menimbulkan gas. Sedangkan proses pengomposan secara aerob membutuhkan oksigen yang cukup dan tidak menghasilkan gas. Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi proses pengomposan yaitu :
  1. Ukuran bahan, semakin kecil ukuran bahan semakin cepat proses pengomposan
  2. Kandungan air, tumpukan bahan yang kurang mengandung air akan berjamur sehingga proses penguraiannya lambat dan tidak sempurna. Tetapi jika kelebihan air berubah menjadi anaerob dan tidak menguntungkan bagi organisme pengurai.
  3. Aerasi, aerasi yang baik akan mempercepat proses pengomposan sehingga perlu pembalikan atau pengadukan kompos.
  4. pH (derajat keasaman), supaya proses pengomposan berlangsung cepat, pH kompos jangan terlalu asam maka perlu penambahan kapur atau abu dapur
  5. suhu, suhu optimal pengomposan berlangsung pada 30 – 450 C
  6. perbandingan C dan N, proses pengomposan dapat dihentikan bila komposisi C/N mendekati perbandingan C/N tanah yaitu 10 – 12
  7. kandungan bahan sampah seperti lignin, wax (malam) damar, selulosa yang tinggi akan memperlambat proses pengomposan.
Cara pembuatan kompos, memalui cara :
  1. menggunakan komposter
  2. tumpukan terbuka (open windrow)
  3. cascing (menggunakan cacing)
Di dalam kompos terdapat unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman, sehingga digunakan sebagai pupuk tanaman dan disebut pupuk organik. Dalam proses pengomposan, bahan baku kompos mengalami perubahan kimiawi oleh mikroorganisme / bakteri yang membutuhkan nitrogen untuk hidupnya. Tetapi tidak selalu bahan baku kompos mengandung nitrogen yang cukup untuk kebutuhan bakteri pengurai tersebut sehingga diperlukan pemberian tambahan nitrogen, salah satunya adalah EM 4 (effective microorganism 4) yang berfungsi sebagai aktivator. Hal ini akan membantu bakteri hidup berkembang dengan baik sehingga proses penguraian bahan baku kompos menjadi lebih cepat dan proses pengomposan  berlangsung lebih cepat pula. Jika aerasi kurang, maka yang terjadi adalah proses pembusukan dan akan mengasilkan bau busuk akibat terbentuknya amoniak (NH3) dan asam sulfida (H2S).
Kompos dari bahan baku organik memiliki beberapa kegunaan antara lain :
  1. memperbaiki kualitas tanah
  2. meningkatkan kemampuan tanah dalam melakukan pertukaran ion
  3. membantu pengolahan sampah
  4. mengurangi pencemaran lingkungan
  5. membantu melestarikan sumber daya alam
  6. membuka lapangan kerja baru
  7. mengurangi biaya operasional bagi petani atau  pecinta tanaman

  1. Gas Bio, yaitu pengubahan sampah organik yang berasal dari tinja manusia maupun kotoran hewan menjadi gas yang dapat berfungsi sebagai  bahan bakar alternatif. Kandungan gas bio antara lain metana ( CH4) dalam komposisi yang terbanyak, karbondioksida ( CO), Nitrogen ( N2 ), Karbonmonoksida ( CO ), Oksigen (O2), dan hidrogen sulfida (H2S). Gas metana murni adalah gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Supaya efektif, proses pengubahan ini harus pada tingkat kelembaban yang sesuai, suhu tetap dan pH netral.

  1. Makanan ternak ( Hog Feeding ), adalah pengolahan sampah organik menjadi makanan ternak. Agar sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak harus dipilih dan dibersihkan terlebih dulu agar tidak tercampur dengan sampah yang mengandung logam berat atau bahan-bahan yang membahayakan kesehatan ternak.

  1. B.   Berikut ini beberapa metode penanganan limbah anorganik padat :

  1. 1.    Empat R ( 4 R = replace, reduce, recycle dan reuse )
Replace yaitu usaha mengurangi pencemaran  dengan menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan. Contohnya memanfaatkan daun daripada plastik sebagai pembungkus, menggunakan MTBE daripada TEL untuk anti knocking pada mesin, tidak menggunakan CFC sebagai pendingin dan lain-lain.
Reduce yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan meminimalkan produksi sampah. Contohnya membawa tas belanja sendiri yang besar dari pada banyak kantong plastik, membeli kemasan isi ulang rinso, pelembut pakaian, minyak goreng dan lain-lain daripada membeli botol setiap kali habis, membeli bahan-bahan makanan atau keperluan lain dalam kemasan besar daripada yang kecil-kecil.
Recycle yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan mendaur ulang sampah melalui  penanganan dan teknologi khusus. Proses daur ulang biasanya dilakukan oleh pabrik/industri untuk dibuat menjadi produk lain yang bisa dimanfaatkan. Dalam hal ini pemulung berjasa sekaligus mendapatkan keuntungan karena dengan memilah sampah yang bisa didaur ulang bisa mendapat penghasilan.Misalnya plastik-plastik bekas bisa didaur ulang menjadi ember, gantungan baju, pot tanaman dll.
Reuse yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menggunakan dan memanfaatkan kembali barang-barang yang seharusnya sudah dibuang. Misalnya memanfaatkan botol/kaleng bekas sebagai wadah, memanfaatkan kain perca menjadi keset, memanfaatkan kemasan plastik menjadi kantong belanja / tas dll
  1. 2.    Insenerator, adalah alat yang digunakan untuk membakar sampah secara terkendali pada suhu tinggi. Insenerator efisien karena sanggup mengurangi volume sampah hingga 80 %. Residunya berupa abu sekitar 5 – 10 % dari total volume sampah yang dibakar dan dapat digunakan sebagai penimbun tanah. Kekurangan alat ini adalah mahal dan tidak bisa memusnahkan sampah  logam.

  1. 3.    Sanitary Landfill, adalah metode penanganan limbah padat dengan cara membuangnya pada area tertentu.
Ada  3 metode sanitary landfill, yaitu :
  1. Metode galian parit (trenc method), sampah dibuang ke dalam galian parit yang memanjang. Tanah bekas galian digunakan untuk menutup parit. Sampah yang ditimbun dipadatkan dan diratakan. Setelah parit penuh, dibuatlah parit baru di sebelah parit yang telah penuh tersebut.
  2. Metode area, sampah dibuang di atas tanah yang rendah, rawa, atau lereng kemudian ditutupi dengan tanah yang diperoleh ditempat itu.
  3. Metode ramp, merupakan gabungan dari metode galian parit dan metode area. Pada area yang rendah, tanah digali lalu sampah ditimbun tanah setiap hari dengan ketebalan 15 cm, setelah stabil lokasi tesebut diratakan dan digunakan sebagai jalur hijau (pertamanan), lapangan olah raga, tempat rekreasi dll.

  1. 4.    Penghancuran sampah (pulverisation), adalah proses pengolahan sampah anorganik padat dengan cara menghancurkannya di dalam mobil sampah yang dilengkapi dengan alat pelumat sampah sehingga sampah hancur menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfaatkan untuk menimbun tanah yang cekung atau letaknya rendah.

  1. 5.    Pengepresan sampah ( reduction mode), yaitu proses pengolahan sampah dengan cara mengepres sampah tesebut menjadi padat dan ringkas sehingga tidak memakan banyak tempat.

  1. C.   Penanganan Limbah cair
Sekitar 80% air yang digunakan manusia untuk aktivitasnya akan dibuang lagi dalam bentuk air yang sudah tercemar, baik itu limbah industri maupun limbah rumah tangga. Untuk itu diperlukan penanganan limbah dengan baik agar air buangan ini tidak menjadi polutan.
Tujuan pengaturan pengolahan limbah cair ini adalah :
  1. Untuk mencegah pengotoran air permukaan (sungai, waduk, danau, rawa dll)
  2. Untuk melindungi  biota dalam  tanah dan perairan
  3. Untuk mencegah berkembangbiaknya bibit penyakit dan vektor penyakit seperti nyamuk, kecoa, lalat dll.
  4. Untuk menghindari pemandangan dan bau yang tidak sedap

Pengolahan limbah cair dapat dilakukan dengan cara-cara :
  1. Cara Fisika, yaitu pengolahan limbah cair dengan beberapa tahap proses kegiatan yaitu :
    1. Proses Penyaringan (screening), yaitu menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar dan mudah mengendap.
    2. Proses Flotasi, yaitu menyisishkan bahan yang mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu proses berikutnya.
    3. Proses Filtrasi, yaitu menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi dari dalam airatau menyumbat membran yang akan digunakan dalam proses osmosis.
    4. Proses adsorbsi, yaitu menyisihkan senyawa anorganik dan senyawa organik terlarut lainnya, terutama jika diinginkan untuk menggunakan kembali air buangan tersebut, biasanya menggunakan karbon aktif.
    5. Proses reverse osmosis (teknologi membran), yaitu proses yang dilakukan untuk memanfaatkan kembali air limbah yang telah diolah sebelumnya dengan beberapa tahap proses kegiatan. Biasanya teknologi ini diaplikasikan untuk unit pengolahan kecil dan teknologi ini termasuk mahal.
    6. Cara kimia, yaitu pengolahan air buangan yang dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor dan zat organik beracun dengan menambahkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Metode kimia dibedakan atas metode nondegradatif misalnya koagulasi dan metode degradatif misalnya oksidasi polutan organik dengan pereaksi lemon, degradasi polutan organik dengan sinar ultraviolet dll.
    7. Cara biologi, yaitu pengolahan air limbah dengan memanfaatkan mikroorganisme alami untuk menghilangkan polutan baik secara aerobik maupun anaerobik. Pengolahan ini dianggap sebagai cara yang murah dan efisien.

Metode pengolahan limbah cair, meliputi beberapa cara :
  1. 1.    Dillution (pengenceran), air limbah dibuang ke sungai, danau, rawa atau laut agar  mengalami pengenceran dan konsentrasi polutannya menjadi rendah atau hilang. Cara ini dapat mencemari lingkungan bila limbah tersebut mengandung bakteri patogen, larva, telur cacing atau bibit penyakit yang lain. Cara ini boleh dilakukan dengan syarat bahwa air sungai, waduk atau rawa tersebut tidak dimanfaatkan untuk keperluan lain, volume airnya banyak sehingga pengenceran bisa 30 -40 kalinya, air tersebut harus mengalir.
  2. 2.    Sumur resapan, yaitu sumur yang digunakan untuk tempat penampungan air limbah yang telah mengalami pengolahan  dari sistem lain. Air tinggal mengalami peresapan ke dalam tanah, dan sumur dibuat pada tanah porous, diameter 1 – 2,5 m dan kedalaman 2,5 m. Sumur ini bisa dimanfaatkan 6 – 10 tahun.
  3. 3.    Septic tank, merupakan metode terbaik untuk mengelola air limbah walaupun biayanya mahal, rumit dan memerlukan tanah yang luas. Septic tank memiliki 4 bagian ruang untuk tahap-tahap pengolahan,  yaitu :
    1. a.    Ruang pembusukan, air kotor akan bertahan 1-3 hari dan akan mengalami proses pembusukan sehingga menghasilkan gas, cairan dan lumpur (sludge)
    2. b.    Ruang lumpur, merupakan ruang empat penampungan hasil proses pembusukan yang berupa lumpur. Bila penuh lumpur dapat dipompa keluar
    3. c.    Dosing chamber, didalamnya terdapat siphon McDonald yang berfungsi sebagai pengatur kecepatan air yang akan dialirkan ke bidang resapan agar merata
    4. d.    Bidang resapan, bidang yang menyerap cairan keluar dari dosing chamber serta menyaring bakteri patogen maupun mikroorganisme yang lain. Panjang minimal resapan ini adalah 10 m dibuat pada tanah porous.
    5. 4.    Riol (parit), menampung semua air kotor dari rumah, perusahaan maupun lingkungan. Apabila riol inidigunakan juga untuk menampung air hujan disebut combined system. Sedang bila penampung hujannya dipisahkan maka disebut separated system. Air kotor pada riol mengalami proses pengolahan sebagai berikut :
      1. a.    Penyaringan (screening), menyaring benda-benda yan mengapung di air
      2. b.    Pengendapan (sedimentation), air limbah dialirkan ke dalam bak besar secara perlahan supaya lumpur dan pasir mengendap.
      3. c.    Proses biologi (biologycal proccess), menggunakan mikroorganisme untuk menguraikan senyawa organik
      4. d.    Saringan pasir (sand filter)
      5. e.    Desinfeksi (desinfection), menggunakan kaporit untuk membunuh kuman
      6. f.     Dillution (pengenceran), mengurangi konsentrasi polutan dengan membuangnya di sungai / laut.

  1. D.   Penanganan Limbah Gas, Debu dan Partikel
Filter udara digunakan untuk menangkap debu / partikel yang keluar dari cerobong atau stack. Berikut ini beberapa macam filter udara, meliputi :
  1. Pengendapan siklon, adalah alat yang digunakan untuk mengendapkan debu atau abu yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu.
Prinsip kerja pengendap siklon adalah pemanfaatan gaya sentrifugal dari udara atau gas buang yang sengaja dihembuskan melalui tepi dinding tabung siklon, sehingga partikel yang relatif berat akan jatuh ke bawah. Debu, abu atau partikel yang dapat diendapkan oleh siklon adalah berukuran antara 5 – 40 mikro. Makin besar ukuran debu, semakin cepat partikel diendapkan.
  1. Filter basah, adalah alat yang digunakan untuk membersihkan udara kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian atas alat, sedangkan udara kotor dari bagian bawah alat. Pada saat udara kotor kontak dengan air, maka debu akan ikut semprotan air untuk turun ke bawah.  Bila ingin hasil yang lebih baik, dapat digabungkan pengendap siklon dengan filter basah. Penggabungan kedua alat ini menghasilkan alat penangkap debu yang dinamakan pengendap siklon filter basah.
  2. Pengendap sistem Gravitasi, adalah alat yang digunakan untuk membersihkan udara kotor yang ukuran partikelnya relatif cukup besar, sekitar 50 mikro atau lebih. Prinsip kerja alat ini adalah dengan mengalirkan udara kotor ke alat, sehingga pada waktu terjadi perubahan kecepatan secara tiba-tiba, debu akan jatur terkumpul ke bawah akibat gaya beratnya sendiri. Kecepatan pengendapan tergantung pada dimensi alat yang digunakan.
  3. 4.    Pengendap elektrostatik, adalah alat yang digunakan untuk membersihkan udara kotor dalam jumlah (volume) besar dan waktu yang singkat, sehingga udara yang keluar dari alat ini relatif bersih. Alat ini berupa tabung silinder, dimana dindingnya diberi muatan positif, sedangkan tengahnya ada sebuah kawat, yang merupakan pusat silinder, sejajar dinding tabung, diberi muatan negatif. Adanya tegangan yang berbeda akan menimbulkan corona discharga di daerah sekitar pusat silinder. Hal ini menyebabkan udara kotor seolah-olah mengalami ionisasi. Kotoran menjadi ion negatif yang akan ditarik dinding tabung, sedangkan udara bersih akan berada di tengah silinder kemudian terhembus keluar.

  1. E.   Penanganan Limbah Suara
Bising merupakan polusi pendengaran. Suara-suara yang sangat bising dapat mengganggu pendengaran dan juga membuat orang tidak nyaman. Sumber kebisingan dapat dikurangi atau dihilangkan sama sekali dengan :
  1. Mematikan atau menghilangkan sumber suara / sumber kebisingan
  2. Memasang alat peredam suara
  3. Pengendalian pada jejak propagasi, mengganti bahan baku ruangan dengan bahan yang dapat meredam suara
  4. Pengendalian pada penerima suara, yaitu dengan melakukan upaya perlindungan pada pendengaran manusia, seperti tutup / sumbat telinga.

  1. F.    Dampak Pengolahan Limbah Terhadap Lingkungan
Pengolahan limbah yang baik dapat memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan, akan tetapi bila tidak dikelola dengan baik  dapat memberi dampak negatif bagi lingkungan.

  1. a.    Dampak positif pengolahan limbah
Pengolahan limbah yang benar akan memberikan dampak positif, yaitu :
  1. Limbah dapat digunakan untuk menimbun lahan / dataran rendah
  2. Limbah dapat digunakan untuk pupuk
  3. Limbah dapat digunakan sebagai pakan ternak , baik langsung maupun mengalami proses pengolahan lebih dulu
  4. Mengurangi tempat perkembangbiakan penyakit / vektor penyakit
  5. Mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit menular
  6. Menghemat biaya pemeliharaan kesehatan karena masyarakat yang sehat

  1. b.    Dampak negatif bila limbah tidak dikelola dengan baik
Pengolahan limbah yang kurang baik akan memberikan dampak negatif, seperti :
  1. Menjadi tempat berkembangbiaknya kuman penyakit / vektor penyakit
  2. Menyebabkan gangguan kesehatan seperti sesak nafas, insomnia maupun stress
  3. Lingkungan menjadi kotor, bau, saluran air tersumbat, banjir
  4. Lingkungan menjadi tidak indah dipandang
  5. Menurunkan minat orang datang ketempat tersebut
  6. Menaikkan angka kesakitan bagi masyarakat
  7. Membutuhkan dana besar untuk membersihkan lingkungan
  8. Menurunkan pemasukan pendapatan daerah karena kurangnya wisatawan yang berkunjung.

Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui

 Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui

Sumber daya alam jenis ini akan habis apabila dipakai terus menerus. Sumber daya alam ini jumlahnya sangat terbatas. Manusia tidak dapat memperbanyak lagi. Barang tambang tidak dapat diperbarui sehingga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Contoh kelompok sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui misalnya :
1)    Mineral.
2)    Minyak bumi & gas alam.
3)    Batubara.
a.    Mineral.

Mineral adalah unsur atau senyawa anorganik yang terjadi secara alami dengan struktur internal karakteristik ditentukan oleh susunan atom-atom atau ion-ion yang teratur didalamnya. Mineral-mineral bermanfaat karena sifatnya, berikut ini akan disajikan berbagai jenis mineral dan kegunaanya.
1.    Mineral-mineral dengan kilapan non-logam dan berwarna muda :
a)  Talk, digunakan untuk bedak talk.
b)  Gibsum, digunakan untuk menghasilkan dempul kering, dinding kering pada kontruksi bangunan, dan seni pahat.
c)  Halit, digunakan sebagai garam halus.
d)  Kaolinit, digunakan pada pembuatan keramik.
e)  Muskovit, digunakan untuk isolator peralatan listrik.
f)   Belerang, digunakan pada produksi asam belerang, vulkanisasi karet, obat-obatan.
g)  Kalsit, digunakan dalam peralatan optis.
h)  Fluorit, digunakan dalam peralatan optis.
i)    Dolomit, digunakan dalam beton, semen, dan kapur.
j)    Fledspar, merupakan mineral membentuk batuan.
k)  Kuarsa, digunakan dalam peralatn optis, kerajinan kaca, jam, radio, peralatan elektronik, berbagai permata.
 2.    Mineral-mineral dengan kilapan logam dan berwarna muda :
a)  Grafit, digunakan sebagai bahan pembuat isi pensil dan minyak pelumas.
b)  Galena, merupakan bijih timbal yang paling penting.
c)  Calkopirit, merupakan bijih tembaga yang paling penting.
d)  Pirit, merupakan sumber belerang dan digunakan sebagai bahan pembuatan asam belerang.
e)  Hematit, merupakan bijih besar yang paling penting.
f)   Magnetit, digunakan untuk membuat magnet.
3.    Mineral-mineral dengan kilapan non-logam dan berwarna tua :
a)  Hematit, sebagai sumber besi.
b)  Khlorit, sebagai mineral sekunder.
c)  Bauksit, sumber aluminium.
d)  Biotit, digunakan untuk bahan pelumas.
e)  Sfalerit, merupakan bijih seng yang penting.
f)   Limonit, digunakan untuk bahan minyak pelumas.
g)  Herenblenda, pebentuk batuan beku.
h)  Augit, pembentuk batuan beku.
i)    Olivin, digunakan sebagai permata.
j)    Kurondum, sebagai batu delima.
Mineral adalah bahan mentah. Mineral digunakan untuk membuat barang-barang, mulai dari bola lampu sampai bahan baja. Beberapa mineral yang paling bernilai didapatkan dalam bijih. Bijih adalah sumber daya mineral yang ditambang untuk mendapatkan keuntungan. Sebagai contoh, bauksit adalah bijih untuk memperoleh aluminium. Besi diperoleh dan hematif, bauksit dan hematif adalah mineral-mineral logam.
Mineral logam adalah logam atau bijih logam emas, besi, dan aluminium adalah contoh logam. Logam adalah penting, karena banyak sifat-sifat yang bermanfaat. Salah satu adalah ketertempaan, ketertempaan adalah kemampuan dipukuli tanpa pecah. Sifat lain dari banyak logam adalah kelentukan, kelentukan adalah kemampuan ditarik dan direntangkan tanpa petah. Sifat ini memungkinkan logam ditarik menadi kawat.
Semua logam mengahantarkan listrik dan panas. Peralatan listrik dan mesin listrik membutuhkan logam untuk menghantarkan arus listrik. Semua logam mempunyai kilapan logam yang berkilau. Logam-logam yang berkilau, seperi khrom,  sering digunakan untuk dekorasi. Banyak logam yang kuat. Titanium, magnesium, dan aluminium adalah logam-logam yang kuat tetapi ringan. Sifat itu membuat jenis logam tersebut digunakan sebagai pembuatan pesawat terbang.
Berdasarkan uraian diatas, logam adalah unsur yang mempunyai kilapan metalik, ketertempaan, kelentukan, dan yang menghantarkan listrik serta panas. Mineral-mineral non-logam yang indah adalah permata. Permata adalah mineral yang indah, jarang, bernilai, dan bertahan lama. Permaa digunakan sebagai perhiasan. Permata yang paling jarang dan paling bernilai disebut permata mulia. Beberapa contohnya adalah intan, delima, jamrud, dan nilam. Permata semi-mulia adalah permata yang akakn agak jarang dan kurang bernilai. Misalnya batu giok.
b.    Minyak Bumi & Gas Alam
minyak dan gas alam adalah campuran senyawa hidrokarbon, yang tersusun dari sebagian besar karbon dan hidrogen, dengan sejumlah kecil belerang, nitrogen, dan unsur-unsur lainnya. Hidrogen ini tidak mirip dengan hirokarbon dalam tumbuhan dan tanaman laut atau darat. Namun banyak molekul yang akan dihasilkan jika molekul-molekul organik (misalnya khlorofil) yang terpecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Oleh karena itu, minyak dan gas bumi diduga secara tidak langsung berasal dari sisa-sisa organisme hidup.
Sisa-sisa dari berbagai bentuk tumbuhan dan binatang laut yang hidup jutaan tahun yang lalu tertimbun dalam lumpur dan pasir dibawah air laut. Semuanya tidak hanya membantu terbentuknya batuan sedimen, tetapi juga membantu terbentuknya endapan minyak bumi dan gas alam saat ini. Tekanan besar dan kerja bakteri membantu proses pembentukan endapan minyak bumi dan gas alam dari sisa-sisa tumbuhan dan binatang tersebut.
Bilamana air laut tidak lagi menyelubungi endapan-endapan tersebut, minyakm bumi dan gas tetap menggenangi batas-batas batuan dibawah permukaan bumi. Minyak tersimpan dalam ruang pori-pori antara butiran-butiran pasir dalam batuan batu pasir. Bilamana batuan pasir berisi air, minyak bumi akan bergerakkebagian atas lapisan batuan berair. Minyak bumi cenderung naik ke atas jika tercampur dengan air. Gerakan minyak bumi ke atas ini berlanjut sampai minyak bumi tercebak dan mulai terkumpul genangan minyak bumi. Suatu tempat berkumpulnya minyak bumi di bawah tanah disebut cebakan minyak bumi.
Unsur-unsur utama cebakan minyak bumi adalah batuan berpori dan parmeabel yang mengandung hidrokarbon, batuan diatas merintangi minyak dan gas agar tidak bergerak ke atas, dan susunan geometrisnya membentuk tempat yang cekung ke bawah.
c.    Batubara
Batubara tidak tersusun dari mineral-mineral seperti batuan sedimen lainya, melainkan tersusun dari bahan yang dapat terbakar dan berasal dari bahan yang dapat tebakar dan berasal dari pembusukan bagian dari tumbuh-tumbuhan.
Proses pembentukan batubara mulai dengan kumpulan sisa-sisa tumbuhan dalam suatu rawa. Kumpulan ini dikenal sebagai gambut, yaitu suatu endapan lunak mirip bunga karang yang berwarna kecoklatan dengan struktur tumbuhan yang dapat dikenal dengan mudah. Dalam perjalan waktu dan karena tekanan yang dihasilkan oleh penimbunan serta kadang-kadang oleh gerakan tanah, materi organik tersebut berubah secara perlahan menjadi batubara. Selama proses ini persentase karbon bertambah selama hidrokarbon yang mudah menguap dan air yang dipaksa keluar dari endapan itu. Batubar diurutkan menurut persentase karbon yang dikandung. Gambut, dengan jumlah karbon yang paling sedikit, adalah urutan pertama; kemudian menjadi lignit atau batubara coklat, bituminusatau batubara lunak, dan akhirnya antrasit atau batubara keras. Antrasit merupakan batubara yang mengandung persentase karbon yang palng tinggi

Sumber Daya Alam yang dapat diperbaharui

Sumber Daya Alam yang dapat diperbaharui

Negara kita Indonesia termasuk negara yang sangat kaya akan sumber daya alam.
 Kita memiliki hutan yang luas, juga areal pertanian dan perkebunan yang subur.
Wilayah perairan Indonesia juga sangat kaya akan sumber daya alam,
dan luasnya mencapa 2/3 dari luas wilayah negara kita. Berbagai bahan galian,
juga flora dan fauna tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tentang kekayaan flora,
sejak berabad-abad silam sudah terkenal sebagai penghasil rempah-rempah.
Mari kita pelajari kekayaan sumber daya alam di negara kita!
Tapi kali ini kita hanya akan membahas sumber daya alam yang dapatdiperbahruisaja.


Sumber daya alam dapat dibedakan menjadi sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang masih dapat dihasilkan lagi setelah digunakan. Sumber daya alam yang dapat diperpaharui tidak adan pernah habis jika kita bisa mengelola dengan baik. Yang termasuk sumber daya alam jenis ini adalah berbagai jenis tumbuhan dan binatang, serta air. 

Meskipun dapat diperbaharui, baik hewan, tumbuhan maupun air harus dimanfaatkan dengan bijaksana. Coba bayangkan jika hutan terus-menerus ditebang tanpa ada upaya konservasi, lama-kelamaan jumlah hutan akan semakin berkurang bukan? Tentu saja, karena untuk tumbuh besar, tumbuhan dan hewan memerlukan waktu yang tidak sebentar, bahkan mungkin perlu waktu puluhan tahun. 


Jenis-jenis Sumber Daya Alam yang Dapat  Diperbahrui
1.  Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat penting. Selain dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, organisme ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati(karbohidrat) melalui proses fotosintesis.Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai makanan. Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya. Berbagai tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia, dikembangbiakkan melalui kegiatan pertanian.

Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya:
-  Bahan makanan, misalnya: padi, jagung,gandum,tebu
-  Bahan bangunan, misalnya:  kayu jati, kayu mahoni
-  Bahan bakar (biosolar), misalnya:  kelapa sawit
-  Obat - obatan, misalnya:  jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa
-  Bahan baku pupuk kompos.
-  Bahan baku tekstil, misalnya: kapas
2. Hewan
Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Manfaat hewan bagi manusia antara lain:
-  membantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda 
- sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi.

Beberapa hewan khas Indonesia, seperti harimau Jawa, Badak bercula satu, Burung Maleo dewasa ini  terancam kepunahan. Untuk menjaga kelestarian satwa langka, diperlukan kawasan pelestarian yang disebut suaka marga satwa atau hutan lindung. Suaka margasatwa merupakan kawasan pelestarian yang memiliki jenis satwa dan keanekaragaman yang unik. Pelestarian dapat dilakukan secara sengaja atau alami untuk menjaga kelangsungan hidup satwa tersebut. Melalui adanya upaya konservasi diharapkan keberadaan flora dan fauna tersebut tetap terjaga dari ambang kepunahan sehingga kelestarian keanekaragaman hayati flora dan fauna Indonesia tetap terjaga pada masa yang akan datang.

3)  Air.
Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup di bumi. Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan sehari-hari maupun sebagai sumber energi (PLTA), terus meningkat.Penggunaan air di PLTA merupakan salah satu alternatif energi yang ramah lingkungan, karena air tidak menimbulkan polusi. Air juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri minuman, penambangan, dan tempat rekreasi. 

4).  Angin
Angin mampu menghasilkan energi. Selain dapat terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin tidak menghasilkan residu, yang dapat mencemari lingkungan. Beberapa negara yang telah menggunakan turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.

5).  Tanah
Tanah termasuk sumber daya alam yang dapat diperbarui, karena tanah terbentuk dari bahan-bahan sisa makluk hidup yang telah mati, seperti dahan, daun, ranting, kotoran, pohon, hewan juga manusia yang diurai oleh hewan-hewan kecil seperti rayap menjadi tanah.
Tanah memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia, tanah dimanfaatkan oleh manusia  sebagai lokasi tempat tinggal, juga untuk menanam berbagai macam tumbuhan yang berguna bagi manusia. Berbagai macam jenis tumbuhan yang ada di hutan, pertanian, perkebunan membutuhkan tanah yang subur, bilamana tanahnya tidak subur, maka tidak ada hutan, tidak ada lahan pertanian dan juga tidak ada lahan perkebunan. Kesuburan tanah sangat tergantung kepada bagaimana kita mengelola dan memanfaatkan. Bilamana manusia dalam memanfaatkan dan mengelola tanah secara sembarangan, tidak cerdas, dan seenaknya sendiri maka dapat mengakibatkan tanah tersebut menjadi tidak subur. Beberapa tindakan yang dapat mengurangi kesuburan tanah antara lain adalah pembuangan limbah, terutama yang mengandung zat kimia berbahaya ke tanah dan penggunaan pestisida secara berlebihan.

Manfaat dan khasiat zat besi

Mengembangkan Teknologi Pengolahan Sumber Energi Alternatif

Mengembangkan Teknologi Pengolahan Sumber Energi Alternatif


Bicara soal energi, Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber energi kaya dan beragam. Kita memiliki sumber energi fosil yang tak dapat diperbaharui berupa minyak bumi dan batu bara. Kita juga memiliki sumber energi alternatif yang melimpah dihasilkan dari sinar matahari, air, angin, tumbuhan, gas alam, panas bumi, dan yang lainnya. Namun bangsa kita yang sudah merdeka lebih dari enampuluh delapan tahun masih sangat bergantung pada keberadaan bahan bakar minyak berbahan fosil sebagai sumber energi utama. Padahal kita tahu, sumber energi fosil ini sangat terbatas jumlahnya dan bisa habis.
Undang-undang Dasar 1945 memang mengamanatkan agar kekayaan alam yang menguasai hajat hidup masyarakat luas dipergunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat. Namun konsumsi sumber energi fosil yang terus meningkat dari tahun ke tahun dan tak terkendali justru bisa menjadi bumerang bagi bangsa Indonesia. Jika kita tidak bijaksana dan berhemat dalam penggunaan BBM, maka akan berdampak pada kerugian ekonomi dan kesejahteraan rakyat secara luas. Masyarakat akan sangat terbebani oleh kenaikan harga BBM karena krisis minyak yang melanda dunia.
Apalagi penggunaan bahan bakar fosil yang massif berakibat pada kerusakan lingkungan di muka bumi. Pencemaran udara oleh mesin industry dan kendaraan bermotor berupa emisi gas buang yang tinggi juga berdampak pada kesehatan manusia. Timbul bermacam penyakit kronis yang disebabkan oleh pencemaran udara dan tipisnya lapisan ozone akibat efek rumah kaca. Sangat besar biaya yang ditanggung oleh masyarakat dari konsumsi sumber energi fosil yang sangat tinggi dan tidak terkendali. Karena itu dibutuhkan kehadiran sumber energi alternatif yang ramah lingkungan sekaligus dapat diperbaharui.
Sumber Energi Alternatif
Sebenarnya banyak sekali sumber energi alternatif yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan hidup manusia. Seperti misalnya; sinar matahari, angin, pemanfaatan gas methan dari sampah organik dan kotoran berupa biomassa, minyak tumbuhan, dan banyak lagi. Semua itu ada di sekitar lingkungan kita. Sayangnya penggunaan energi alternatifbelum popular di tengah masyarakat. Masih banyak masyarakat kita yang enggan dan tidak mau ribet untuk mendapatkan sumber energi alternatif ini. Mereka lebih suka yang praktis, yakni membeli BBM sebagai sumber energi karena cukup murah dan pragmatis. Mereka juga berpikir, butuh biaya tidak sedikit membangun sarana pengolahan sumber energi alternatif.
Tapi jika kita berpikir jauh ke depan, pengolahan sumber energi alternatif ini besar sekali manfaatnya bagi manusia. Sumber energi alternatif ini memiliki banyak kelebihan, diantaranya: sumber tak terbatas, ekonomis, efisien, ramah lingkungan, dan dapat diperbaharui. Kita semestinya mulai memikirkan dari sekarang untuk membuat kehidupan kita dan generasi yang akan datang menjadi lebih baik. Perlu edukasi, penyuluhan, bimbingan, dan kerja sama dari semua pihak dalam pengembangan dan penerapan sumber energi alternatif ini. Pemerintah sebagai pemangku kepentingan semestinya memberi ruang seluasnya dan dana besar untuk penelitian, pengembangan dan pengolahan sumber-sumber energi baru demi kepentingan kehidupan bangsa.
Perlu digalakkan budaya dan pola hidup sehat di tengah masyarakat dalam penggunaan energi, terutama yang berasal dari bahan fosil. Kita bisa melakukan penghematan dengan cara yang sederhana dan bijak, seperti misalnya; tidak menyalakan lampu di siang hari, mengurangi mobilitas dengan kendaraan bermotor, menggunakan peralatan elektronik seperlunya, memasang lampu hemat energi, membiasakan jalan kaki atau menggunakan sepeda angin, dan membatasi penggunaan alat-alat listrik kecuali diperlukan. Sementara di sisi lain kita berusaha mengembangkan dan menerapkan pemakaian teknologi tepat guna yang tidak membutuhkan banyak konsumsi BBM maupun listrik, semisal untuk keperluan hidup rumah tangga.
Pernah saya membaca berita tentang pembuatan briket dari bahan bambu. Di suatu daerah (saya lupa namanya) ada sekelompok masyarakat dengan kreatif dan inovatif memanfaatkan bambu untuk bahan bakar memasak. Kebetulan di daerah tersebut banyak sekali tanaman bambu. Batang bambu yang sudah tua dibakar dalam sebuah drum untuk dijadikan arang (prosesnya seperti pembuatan arang dari batok kelapa). Kemudian arang bambu tersebut dipadatkan (berbentuk bulat seperti silinder) dan dikeringkan di bawah sinar matahari. Briket arang bambu ini bisa disimpan lama dan digunakan sebagai bahan bakar memasak pengganti gas dan minyak tanah. Panas yang dihasilkan bisa bertahan lama dan tidak menimbulkan asap hitam.
Pengolahan dan pemanfaatan sumber energi dari alam sekitar inilah yang semestinya bisa dikembangkan dan dibudayakan di tengah masyarakat. Kearifan lokal dalam memberdayakan bahan-bahan dari alam yang ramah lingkungan guna mendapatkan sumber energi patut dijadikan teladan. Kita jangan hanya menggantungkan diri pada penggunaan sumber energi fosil yang berdampak buruk di kemudian hari. Kita harus punya concern dan keinginan kuat untuk memanfaatkan sumber energi alternatif yang berasal dari alam sekitar dan ramah lingkungan untuk kepentingan hidup di masa depan. Banyak sekali sebenarnya sumber energi alternatif baru yang bisa didayagunakan dan dimanfaatkan dengan lebih baik.
Beberapa jenis bahan penghasil sumber energi alternatif, baik yang berasal dari tumbuhan maupun pengolahan dari sumber daya alam lainnya, bisa kita manfaatkan untuk menggantikan bahan bakar fosil. Diantaranya adalah:
1. Jagung
Jagung merupakan tumbuhan yang bisa digunakan untuk menghasilkan energi. Caranya yaitu dengan membuat ethanol dari jagung yang saat ini sudah banyak dilakukan. Sebuah perusahaan di Amerika Serikat telah mengembangkan mesin pengolah tongkol jagung menjadi sumber bahan bakar alternatif. Biasanya setelah memanen jagung, petani meninggalkan tongkol dan batangnya. Tongkol yang merupakan bagian paling padat dari jagung, bisa diambil tanpa harus mempengaruhi erosi tanah atau mengurangi unsur hara tanah.
2. Jarak Pagar
Jarak pagar (Jathropa curcas) menjadi sangat populer karena bisa digunakan sebagai energi alternatif ramah lingkungan. Biji-bijinya mampu menghasilkan minyak campuran untuk solar. Selain dari jarak pagar, pada dasarnya minyak yang dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan dapat dijadikan bahan campuran solar, misalnya kelapa sawit atau kedelai. Dari percobaan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), campuran solar dan minyak nabati (biodiesel) memiliki nilai cetane (oktan pada bensin) lebih tinggi daripada solar murni. Solar yang dicampur dengan minyak nabati menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna daripada solar murni sehingga emisi lebih aman bagi lingkungan. Dalam satu liter bahan bakar, komposisi minyak nabati yang dapat digunakan baru 30 persen agar tidak mengganggu mesin yang dipakai kendaraan sekarang. Di beberapa negara maju biodiesel bahkan telah digunakan 100 persen dengan modifikasi mesin. Bahan-bahan dari karet diganti dengan sintesis viton yang tahan minyak. Meskipun percobaan baru dilakukan untuk minyak nabati dari bahan kepala sawit, hal tersebut dapat dilakukan juga untuk minyak jarak. Minyak mentah hasil perasan biji kering akan diolah dengan proses trans-esterifikasi menggunakan metanol untuk memisahkan air. Reaksi tersebut tergolong sederhana dan hanya diperlukan sekitar 10 persen metanol. Hampir 100 persen minyak dapat dimurnikan, bahkan menghasilkan produk samping gliserol yang juga bernilai ekonomi.
3. Tumbuhan Alga
Tumbuhan Alga adalah tumbuhan penghasil energi alternatif yang paling efisien. Tumbuhan ini diperkirakan dapat menghasilkan 200 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan tumbuhan-tumbuhan lain penghasil bahan bakar diesel. Kemiripan yang dihasilkannya dapat kita lihat sebagai suatu keberuntungan yang luar biasa. Berdasarkan perhitungan, pengolahan alga pada lahan seluas 10 juta acre atau sekitar 4,646 hektar mampu menghasilkan biodiesel yang akan dapat mengganti seluruh kebutuhan solar di Amerika Serikat. Luas lahan ini hanya 1% dari total lahan yang sekarang digunakan untuk lahan pertanian dan padang rumput (sekitar 1 milliar acre). Diperkirakan alga mampu menghasilkan minyak 200 kali lebih banyak dibandingkan dengan tumbuhan penghasil minyak (kelapa sawit, jarak pagar) pada kondisi terbaiknya.
4. Panas Bumi
Panas bumi merupakan sumber energi alternatif yang ekonomis, dapat diandalkan, dan ramah lingkungan. Panas bumi merupakan sumber energi yang dapat diperbarui sehingga bebas dari isu kelangkaan. Penggunaan tenaga panas bumi dapat dilacak hingga jaman Romawi kuno. Pada saat itu, panas bumi populer digunakan sebagai pemanas ruangan dan untuk keperluan mandi. Saat ini, panas bumi merupakan sumber energi alternatif yang bisa digunakan sebagai pembangkit listrik.
5. Pembangkit Listrik Tenaga Air
Pembangkit listrik tenaga air mungkin masih menjadi sumber energi alternatif yang populer. Tenaga air merupakan sumber energi terbarukan sekaligus ramah lingkungan karena tidak menghasilkan limbah.
6. Tenaga Angin
Turbin angin lazim digunakan untuk mengubah energi angin menjadi listrik. Catatan menunjukkan bahwa sekitar 1,5% pasokan listrik dunia dihasilkan oleh tenaga angin. Meskipun angka tersebut terbilang kecil, namun persentasenya selalu meningkat dari tahun ke tahun.
7. Tenaga Matahari
Tenaga surya umum digunakan sebagai pembangkit listrik. Perkembangan teknologi memungkinkan sel surya semakin ringan, mudah diangkut, dan lebih efisien.
8. Energi Gelombang Laut
Seperti namanya, gelombang laut bisa digunakan untuk menghasilkan listrik. Teknologi ini, meskipun memiliki potensi besar, belum banyak digunakan. Rintangan utama dalam memperluas penggunaannya adalah dampak negatif yang akan terjadi pada lingkungan laut. Pembangkit listrik dari gelombang laut berpotensi mengganggu usaha penangkapan ikan sekaligus bentang alam alami lingkungan laut.
9. Energi Pasang Surut
Seperti energi dari gelombang laut, energi pasang surut juga belum banyak digunakan. Namun, para ahli melihat pasang surut sebagai sumber energi alternatif yang menjanjikan di masa depan. Pasang surut dianggap menjanjikan karena mudah diprediksi tidak seperti energi matahari dan angin. Salah satu faktor utama yang membuat teknologi pasang surut belum banyak diterapkan adalah biaya yang tinggi serta langkanya daerah yang memiliki perbedaan pasang surut besar.
10. Biogas
Biogas dihasilkan dari materi biologis yang masih hidup atau telah mati dan bisa disebut sebagai biomassa. Biomassa umum digunakan sebagai sumber bahan bakar alternatif untuk kebutuhan industrial dan rumah tangga. Pembuatan biogas menggunakan alat yang kedap udara dengan bagian-bagian pokok terdiri atas pencerna (digester), lubang pemasukan bahan baku dan pengeluaran lumpur sisa hasil pencernaan (slurry) dan pipa penyaluran gas bio. Dengan teknologi tertentu, gas methan dapat dipergunakan untuk menggerakkan turbin yang menghasilkan energi listrik, menjalankan kulkas, mesin tetas, traktor, dan mobil. Secara sederhana, gas methan dapat digunakan untuk keperluan memasak dan penerangan menggunakan kompor gas sebagaimana halnya elpiji.
Ada dua tipe alat pembangkit biogas atau digester, yaitu tipe terapung (floating type) dan tipe kubah tetap (fixed dome type). Tipe terapung dikembangkan di India yang terdiri atas sumur pencerna dan di atasnya ditaruh drum terapung dari besi terbalik yang berfungsi untuk menampung gas yang dihasilkan oleh digester. Sumur dibangun dengan menggunakan bahan-bahan yang biasa digunakan untuk membuat fondasi rumah, seperti pasir, batu bata, dan semen. Sementara tipe kubah adalah berupa digester yang dibangun dengan menggali tanah kemudian dibuat bangunan dengan bata, pasir, dan semen yang berbentuk seperti rongga yang ketat udara dan berstruktur seperti kubah (bulatan setengah bola). Tipe ini dikembangkan di China sehingga disebut juga tipe kubah atau tipe China.
Di dalam digester bakteri-bakteri methan mengolah limbah bio atau biomassa dan menghasilkan biogas methan. Dengan pipa yang didesain sedemikian rupa, gas tersebut dapat dialirkan ke kompor yang terletak di dapur. Gas tersebut dapat digunakan untuk keperluan memasak dan lain-lain. Biogas dihasilkan dengan mencampur limbah yang sebagian besar terdiri atas kotoran ternak dengan potongan-potongan kecil sisa-sisa tanaman, seperti jerami dan sebagainya, dengan air yang cukup banyak. Sisa limbah yang telah dicerna oleh bakteri methan atau bakteri biogas berupa slurry atau lumpur pun mempunyai kandungan hara yang sama dengan pupuk organik yang telah matang sebagaimana halnya kompos sehingga dapat langsung digunakan untuk memupuk tanaman.
Energi Masa Depan Indonesia
Dari sekian jenis sumber energi alternatif biogas tampaknya yang lebih cocok dikembangkan di Indonesia. Karena banyak daerah di Indonesia yang memiliki biomassa berlimpah, terutama di sentra-sentra produksi padi dan ternak di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Bali, dan lain-lain. Sayangnya, kegiatan pembuatan biogas ini belum sepenuhnya disadari masyarakat. Pembuatan biogas belum popular dan memasyarakat. Perlu adanya gerakan massal dan penyuluhan intensif dari pemerintah dalam pengembangan teknologi sumber energi alternatif ini. Pemerintah bisa menyisihkan dana APBN atau dana subsidi BBM guna pembangunan digester-digester di beberapa daerah pedesaan yang kebanyakan berprofesi petani peternak.
Kegiatan semacam ini bisa membantu menghemat konsumsi BBM dalam negeri sekaligus juga menjaga kelestarian lingkungan. Ke depannya pembuatan biogas yang diproduksi secara massal akan menjadi salah satu solusi bagi kebutuhan energi nasional. Kita akan bisa melakukan penghematan besar bagi cadangan sumber minyak bumi, mengurangi ketergantungan atas BBM, menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih, peningkatan kesejahteraan masyarakat, konservasi hutan, pengurangan polusi udara, dan banyak lagi hal positif lainnya yang bisa dirasakan. Tapi satu keuntungan pasti bahwa generasi kita yang akan datang akan bisa menikmati usaha kita dalam menyediakan sumber energi alternatif bagi kepentingan kehidupan!

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
sekadau, kalbar, Indonesia